Thursday, December 12, 2013

Menjadi Generus Bangsa Yang Berhati Mulia?

Apa masih ada harapan untuk Menjadi Generus Bangsa Yang Berhati Mulia?. Judul yang repot. Apa ganti judul " Mencari Generus Bangsa Yang Ber Akhlaqul Karimah?". Mungkin sudah banyak putra bangsa yang terpikir kearah ini. Negeri ini berdasarkan "Pancasila". Nomer satu Ketuhanan Yang Maha Esa. Tapi kenyataannya amburadul "akhlaqnya?", entahlah, sudah dimana yang dulu itu.. Bagaimana mau mencapai sila sila yang lain kalau Sila pertama tidak ditetapi sebagaimana mestinya. Kadang kadang mungkin sama terpikir, apa sebagian besar anak bangsa ini pakai topeng apakah ujud aslinya? Keramahan bangsa sepertinya juga sudah palsu semata. Harusnya negeri ini tidak seperti itu, karena mayoritas Muslim. Tidak sulit Muslim di ajak ber akhlaqul karimah selagi konsekwen berpegangan pada Allah dan Rasulnya, aplikasinya menetapi Quran Hadist sebagaimana mestinya seperti yang dituntun Nabi Rasullullah SAW. Dan faham, bahwa tidak toat Allah Rasul pasti disiksa di Neraka, Mau?! Tahun yang akan datang akan lebih buruk dibanding tahun sekarang, itu dalil. Tahun boleh berobah bertambah buruk ( dalam segi agama lho!) , tapi Muslim enggak dong ( yang paham, mungkin). Itu peringatan dari Rasul , agar ummatnya wanti wanti, eh jaga diri. Allah tidak pernah tidur, tau bener apa yang hambanya lakukan. Tidak ada dalilnya, kalau hambanya itu akan dibiarkan, tidak ada dalilnya kalau hambanya, tidak akan di hisab, tidak dimintai pertanggung jawaban atas perbuatannya, itu tidak. Itu Luqman disurat Luqman sudah nasihat ke putranya ,"wahai anakku jika ada amalanmu seberat sebiji sawi, itu disimpan di batu, atau disimpan di bumi atau disimpan dilangit ( sampai ga kepingin tau akan perbuatannya), pastilah Allah akan mendatangkan amalan itu pada hari qiamat. itu akan dimintai pertanggung jawaban. Maka mbok ya , sing sadar tooooong tong entong. Selagi kowe Muslim pasti punya keyakinan bahwa setelah mati , kamu akan dihidupkan kembali untuk dimintai pertanggung jawaban mu."Tidak pindah telapak kakinya hamba pada hari kiamat sehingga hamba  akan ditanya, tentang umurnya dihabiskan untuk apa, tentang ilmunya diamalkan untuk apa, dan tentang harta darimana didapatnya dan digunakan untuk apa, dan tentang jasadnya dirusak untuk apa."  Tidak ada barang gratis didunia, semua akan ditanya dihisab diminta pertanggungjawaban disisi Allah Swt. Bijaksanalah mengisi hidup ini. Aduh akeh pisan ooi .... nanti lagi dilanjutkan.. 

No comments:

Post a Comment